Join The Community

Premium WordPress Themes

Selasa, 08 Maret 2011

Ciri-ciri guru kompeten

Pada dasarnya tugas guru yang paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar ia merupakan medium atau perantara aktif antara siswa dan ilmu pengetahuan, sedang sebagai pendidik ia merupakan medium aktif antara siswa dan haluan/filsafat negara dan kehidupan masyarakat dengan segala seginya, dan dalam mengembangkan pribadi siswa serta mendekatkan mereka dengan pengaruh-pengaruh dari luar yang baik dan menjauhkan mereka dari pengaruh-pengaruh yang buruk. Dengan demikian seorang guru wajib memiliki segala sesuatu yang erat hubungannya dengan bidang tugasnya, yaitu pengatahuan, sifat-sifat kepribadian, serta kesehatan jasmani dan rohani.
Sebagai pengajar guru harus memahami hakikat dan arti mengajar dan mengetahui teori-teori mengajar serta dapat melaksanakan. Dengan mengetahui dan mendalaminya ia akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya dan dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang telah dilakukannya.
Menurut Prof. Dr. S. Nasution, MA ada beberapa prinsip umum yang berlaku untuk semua guru yang baik, yaitu :
1. Guru yang baik memahami dan menghormati siswa
2. Guru yang baik harus menghormati bahan pelajaran yang diberikan. Dengan pengertian ia harus menguasai bahan itu sepenuhnya, jangan hanya mengenal ini buku pelajaran saja, melainkan juga mengetahui pemakaian dan kegunaannya bagi kehidupan anak dan manusia umumnya.
3. Guru yang baik mampu menyesuaikan metode mengajar dengan bahan pelajaran.
4. Guru yang baik mampu menyesuikan bahan pelajaran dengan kesanggupan individu anak.
5. Guru yang baik harus mengaktifkan siswa dalam hal belajar.
6. Guru yang baik memberikan pengertian dan bukan hanya dengan kata-kata belaka. Dengan pengertian lain guru tidak bersifat verbalistis yakni hanya mengenalkan anak terhadap kata-kata saja tetapi tidak dapat menyelami arti dan maksudnya.
7. Guru menghubungkan pelajaran dengan kebutuhan siswa
8. Guru merumuskan tujuan yang akan dicapai pada setiap pelajaran yang diberikannya.
9. Guru jangan hanya terikat oleh satu teks book saja.
10. Guru yang baik tidak hanya mengajar dalam arti menyampaikan pengetahuan saja kepada siswa, melainkan senantiasa membentuk pribadi siswa.10
Tanpa menutup kemungkinan syarat-syarat lainnya, maka kesepuluh syarat atau ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman bagi setiap guru yang akan menjalankan tugasnya baik sebagai pendidik maupun sebagai pengajar.
Dengan demikian guru yang baik adalah guru yang selalu bersikap obyektif, terbuka untuk menerima kritik terhadap kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, misalnya dalam hal caranya mengajar. Hal ini diperlukan dalam upaya perbaikan mutu pendidikan demi kepentingan anak didik sehingga benar-benar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik. Keberanian melihat kesalahan sendiri dan mengakuinya tanpa mencari alasan untuk membenarkan atau mempertahankan diri dengan sikap defensif adalah titik tolak kearah usaha perbaikan


Lebih lanjut tentang: Ciri-Ciri Kompetensi Guru yang Baik

Senin, 07 Maret 2011

TIPOLOGI GURU EFEKTIF

Tugas utama seorang guru dalam proses belajar mengajar adalah sebagai pengajar, pendidik, pelatih dan pembimbing siswa. Sebagai pengajar seorang guru berperan dalam melakukan transfer of knowledge, yakni mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi (aspek kognitif). Tugas sebagai pendidik menempatkan guru dalam melakukan transfer of value yang meneruskan nilai – nilai kehidupan (aspek afektif). Sebagai pembimbing dan pelatih siswa guru berperan dalam mengembangkan keterampilan, memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam mewujudkan cita – citanya (aspek psikomotorik).

Dalam melaksanakan tugasnya seorang guru diharuskan membuat rencana pembelajaran sebagai rambu – rambu atau acuan untuk memudahkan dalam melaksanakan proses belajar mengajarnya di kelas. Rencana pembelajaran yang dibuat harus memuat sasaran dan tujuan pembelajaran yang mencangkup aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik yang nantinya dituangkan dalam proses belajar mengajarnya. Ketiga aspek tersebut harus mendapatkan porsi yang sama dan tidak boleh mengutamakan salah satu dari ketiga aspek tersebut. Artinya ketiga aspek tersebut harus terintegrasi menjadi satu kesatuan yang seimbang dan utuh.

Untuk bisa melaksanakan tugasnya secara maksimal agar dalam proses belajar mengajarnya seorang guru dapat mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajarannya, maka seorang guru dituntut mampu menjadi guru yang efektif. Drs. Sukadi (2006 : 11) menegaskan bahwa guru efektif adalah guru yang mau dan mampu mendayagunakan (empowering) seluruh kemampuan dan potensi yang ada pada dirinya, peserta didiknya dan lingkungan belajarnya untuk mencapai sasaran dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran. Tidak hanya itu, Ia juga harus mampu menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar yang efektif adalah suatu proses pembelajaran yang dapat memberikan hasil belajar maksimal berupa penguasaan pengetahuan, kemampuan, sikap, dan keterampilan kepada peserta didik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan (Nazarudin Rahman, 2009 : 131).

Tentunya untuk menjadi guru efektif yang mampu menciptakan proses belajar mengajar yang efektif tidaklah mudah, dibutuhkan tekad dan kemauan yang kuat yang timbul dari dalam diri seorang guru untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Harus ada kesadaran yang muncul dari diri seorang guru untuk terus mau meningkatkan profesionalismenya dalam melakukan proses belajar mengajarnya di kelas.

Seorang Guru harus senantiasa mengembangkan kompetensi dan kemampuanyanya dalam mengajar, baik dengan membaca buku maupun dengan mengikuti seminar atau pelatihan – pelatihan. Senantiasa memperbaiki metode dan strategi belajar mengajarnya di dalam kelas, yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan latar belakang peserta didiknya. Apakah pemebelajaran akan berpusat pada guru, apakah pada siswa, atau apakah berpusat pada guru dan murid. Pemilihan – pemilihan pembelajaran tersebut harus dipertimbangkan dalam menyusun rencana pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai secara maksimal.

Di era globalisasi sekarang ini, dimana informasi dapat diakses dengan begitu cepatnya maka seorang guru haruslah kreatif dalam mengembangkan suasana proses belajar mengajarnya di kelas. Seorang guru dapat menggunakan media dan alat peraga pemebelajaran yang berbasis teknologi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Untuk itu guru dituntut aktif mengembangkan kemampuannya secara terus – menerus yang disesuaikan dengan pekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seorang guru juga harus aktif melakukan penelitian baik lingkup kecil, berupa efektifitas pemebelajaran yang dilakukannya di kelas maupun lingkup yang lebih luas lagi. Lingkup kecil di kelas dapat dilakukan dengan melakukan Penelitian tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajarnya di kelas, mengetahui efektifitas penggunaan model dan strategi pemebelajarannya dan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam menyerap pemebelajaran yang dilakukan. Dengan demikian hasil penelitian tersebut dapat dijadikan acuan untuk meningkatkan profesionalismenya dalam melaksanakan proses belajar mengajarnya di kelas.

Sejauh penulis ketahui ada beberapa tipe atau karakteristik seorang guru yang dapat dikatakan telah menjadi guru yang efketif, yakni :
1. Guru memiliki konsep pribadi yang positif
Konsep diri yang positif adalah modal ruhiah bagi seorang guru untuk menjadi guru yang efektif. Konsep diri positif adalah sikap dan pandangan seorang guru terhadap seluruh keadaan diri dan peserta didiknya secara positif (Sukadi, 2006 : 13 - 14)
2. Memiliki empat kompetensi dasar seorang pendidik.
Seorang guru akan menjadi efektif dalam proses belajar mengajarnya apabila ia memiliki empat kompetensi dasar sebagai pendidik, yakni : kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi social masyarakat.
3. Memiliki karakteristik guru yang efektif.
Suparlan (2005 : 110) menjelaskan mengenai karakteristik guru efektif, pertama, guru mempunyai komitmen pada siswa dan proses pembelajarannya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/materi pelajaran yang akan diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswa. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berabgai tehnik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mampu berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dari lingkungan profesinya, misalnya di PGRI dan organisasi profesi lainnya.
4. Inovatif
Inovatif bukan berarti harus menemukan ide, praktik atau objek yang benar – benar baru, tetapi inovatif di sini lebih menekankan pada melakukan perbaikan dan pengembangan metode dan strategi belajar mengajarnya di kelas. Seorang guru yang efektif maka harus mampu memilih, menggunakan model dan pendekatan yang tepat sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan peserta didiknya.
Demikian sedikit wacana untuk kita berintrospeksi, lalu bagi kita para calon guru sudahkah kita menyiapkan diri untuk menjadi guru yang efektif? Dan yang telah menjadi guru sudahkah kita efektif dalam melaksanakan proses belajar mengajar di kelas?.
 
Posting ulang dari :
Asam Basa pada 07 Desember 2009 jam 20:37